Pages

Kamis, 06 November 2014

GANGGUAN REPRODUKSI DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA


BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Gangguan Sistem Reproduksi Pria
2.1.1    Prostatitis
            Penyakit Prostatitis adalah salah satu gangguan pada prostat yang di tandai dengan pembengkakan atau perandangan pada kelenjar prostat. Prostat adalah kelenjar kecil di sekitar kandung kemih yang berfungsi untuk memproduksi cairan semen atau air mani. Krna berdekatan dengan kandung kemih, setiap gangguan yang terjadi pada prostat selalu menyebabkan masalah buang air kecil, termasuk prostatitis.
            Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dan kelenjar prostat sebagai akibat dan proses penuaan pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi saluran kemih (Thomson, 1993: 1997).
            Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat bagian paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke arah tepi-tepi menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat menyebabkan dorongan sampai ke arah basis vesika urinaria.
1)      Penyebab dari Prostatitis
            Prostatitis adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh beberapa dari bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong kemih. Penyebab penyakit prostatitis bermacam macam, jika penyebabnya adalah bakteri makan pengobatanya akan lebih mudah dan cepat tapi terkadang penyakit ini bukan di sebabkan serangan bakteri, tp oleh penyebab lain. Seperti kekebalan tubuh rendah, gangguan pada system saraf, adanya cidera pada daerah prostat dan sekitarnya, Dan karna penyebabnya bias bermacam macam, maka serangan prostatitis bias terjadi secara bertahap dan bias juga tiba tiba.


2)  Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis
·    Kesulitan-kesulitan dengan ejakulasi.
·    Merasa nyeri di bagian perut, paha atau punggung bawah
·    Rasa tidak nyaman pada penis dan testis
·    Frekwensi dari membuang air kecil.
·    Dysuria (kencing yang menyakitkan atau sulit).
·    Demam, seperti sedang flu (jika penyebabnya adalah bakteri)
3)      Bagaimana cara mencegah prostatitis
Mencegah gangguan prostat ini bisa saja di lakukan, caranya dengan mengubah gaya hidup dan menjalani pola hidup yang sehat. Berikut ini adalah cara mencegah terjadinya prostatitis dan bisa untuk mengurangi gejalanya:
a.       Berendam dalam air hangat sangat baik untuk prostat tapi jangan di lakukan secara berlebihan karna akan menggangu kerja testis
b.      Kurangi mengkonsumsi alcohol, kafein, makanan pedas dan asam
c.       Hindari naik motor terlalu lama karna dapat menekan prostat
d.      Dan lebih baik duduk di atas bantal yang empuk untuk mengurangi tekanan pada prostat
4)      Bagaimana cara penganggulangannya
Menurut christoper M. seorang professor urologi dari Milwaukee, penyakit prostatitis relative lebih mudah di obati. Jika penyebabnya adalah bakteri prostatitis maka obatnya adalah antibiotika. Dalam beberapa kasus, gejala yang di alami penderita dapat hilang dalam beberapa minggu setelah pengobatan di lakukan. Dalam beberapa kasus prostatitis kronis, penderita mungkin butuh intravena IV antibiotic dan pengobatanya mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dan berulang. Jika penderita telah di beri obat antibiotic dan kondisnya tidak membaik, maka kemungkinan prostatitisnya disebabkan ole sesuatu yang lain. Dan beberapa pengobatan alternative yang berhasil menyembuhkan prostatitis seperti akupuntur, biofeedback, dan beberapa suplemen dan pengobatan herbal.


 2.1.2    Epididimitis
            Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang testis tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa.
1)      Penyebab dari Epididimitis
            Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang aktif secara seksual (sering berganti-ganti pasangan seksual), Chlamydia trachomatis adalah mikroba penyebab yang paling sering, diikuti oleh E. coli dan Neisseria gonorrhoeae.
2)      Tanda dan gejala dari Epididymitis
·    Nyeri    pada testis atau epididimis.
·    Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
·    Darah di dalam air mani (hemospermia)
·    Demam
·    Nyeri selangkangan
·    Nyeri ketika berhubungan seksual atau ejakulasi
·    Nyeri saat buang air kecil (disuria)
·    Sebuah benjolan atau gumpalan di testis
3)      Pencegahan dan Pengobatan
Epidimitis akibat dari penyakit menular seksual PMS bisa di cegah dengan cara melakukan seksual yang aman dan terlindungi (misalnya tidak berganti ganti pasangan dan memakai kondom)
Untuk mengatasi infeksi pada epidimitis diberikan antibiotic selain itu juga di berikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.
2.1.3    Hipogonadisme
            Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang memadai. Hipogonadisme bisa dialami sejak janin berkembang di perut, sebelum masa puber, atau saat dewasa.
            Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan hipogonadisme sekunder. Hipogonadisme pria primer terjadi ketika terdapat suatu masalah pada testis akibat keadaan-keadaan, seperti testis tidak turun, peradangan dari testis atau kemoterapi yang mempengaruhi kemampuan testis untuk menghasilkan testosteron. Hipogonadisme pria sekunder terjadi akibat masalah pada hipotalamus atau kelenjar hipofise, yang mempengaruhi sinyal ke testis yang merangsang testis untuk menghasilkan testosteron. Gejala dapat timbul pada usia berapapun, sewaktu perkembangan janin, sebelum pubertas atau sewaktu masa dewasa.
1)      Penyebab Hipogonadisme
·    Infeksi pada testis
·    Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
·    Testis yang tidak turun
·    Pengobatan kanker
·    Radang buah zakar
·    Hemokromatosis
·    HIV/AIDS
·    Penuaan
·    Obesitas
·    Tumor


2)      Tanda dan gejala  dari Hipogonadisme
a.       Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
·    Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
·    Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
b.      Hipogonadisme yang terjadi saat puber
·    Suara kurang mendalam
·    Massa otot menurun
·    Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
c.       Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
·    Mandul
·    Disfungsi ereksi
·    Kelelahan
·    Penurunan gairah seksual
3)      Cara penanggulanganya
Terapi hormon yaitu testosterone replacement therapy (TRT) yang berbentuk suntikan, gel (AndroGel, Testim), koyo (Androderm) dan suplemen testosteron yang diminum secara oral.
2.1.4    Impotensi
            Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks suami istri sampai selesai.
            Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat, dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
1)      Penyebab  Impotensi
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam beberapa kategori berikut :
a.       Impotensi Organik.
         Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana penis penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
b.      Impotensi Fungsional.
         Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang salah, pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan merokok yang sangat kronis.
c.       Impotensi Psikis.
         Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada pasangan, rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-was, dan lain-lain.
2)      Tanda dan Gejala dari Impotensi
            Impotensi merupakan penyakit yang sangat personal dan hanya bisa dirasakan oleh penderita bersama pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, gejala-gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui. Kecuali, yang bersangkutan memeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara terstruktur) dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter akan dapat diketahui adanya tanda dan gejala impotensi.
3)      Bagaimana cara mengatasinya?
Daftar berikut menawarkan sebuah pilihan yang mungkin lebih bisa diterima kaum pria setelah melalui perbaikan selama bertahun–tahun.
a.       Perubahan gaya hidup
Jangan merokok Hindari konsumsi alcohol Kurangi stress Diet makanan sehat Tidak menggunakan narkoba. Gaya hidup adalah pemicu masalah serta kebiasan buruk yang kerap kita jalani. Saling terbuka dengan pasangan kita dan saling mengenali kelemahan setiap pasangan, paling tidak komunikasi akan membantu menyelesaikan masalah dan mengurangi rasa tertekan. masalah lain bisa timbul saat kita melakukan pengobatan lain dan jika hal ini terjadi cobalah menggantinya dengan pengobatan lain. Di Amerika terdapat sebuah pengobatan awal untuk mengangani impoten misalnya vacuum pump (pompa vakum), meskipun menyelesaikan masalah namun pengobatan ini juga menciptakan masalah baru lagi karena vacuum pump bukan alat yang nyaman untuk digunakan. Penile prostheses (semi-rigid rods atau inflatable device) dapat dimasukkan di ke dalam Mr.P, namun dengan banyaknya pengobatan yang bayak ditawarkan saat ini, Penile prostheses semakin jarang digunakan oleh kaum pria. Tahun demi tahun pengobatan banyak diciptakan untuk membantu kaum pria mengatasi impotensi, meskipun saat ini beberapa kaum pria memilih melakukan suntikan pada Mr.P ataupun memasukkan sebuah alat kecil ke dalam uretra. Revolusi pengobatan pada impotensi mulai berkembang dengan ditemukannya sildenafil (Viagra), pertama kalinya pengobatan impotensi yang efektif dalam bentuk tablet. Beberapa kaum pria ada yang lebih menyukai perawatan secara alami meskipun penyembuhannya relatif lama, salah satu yang termasuk dalam pengobatan ini adalah konsumsi ginkgo biloba yang membantu memperbaiki sirkulasi dan gingseng yang cukup popular karena khasiatnya pada tubuh. Salah satu pengobatan yang kurang populer adalah pengobatan herbal karena belum terbukti secara klinis mengatasi impotensi, sebut saja jamu yang berasal dari sari kulit kayu dan akar belukar Brasilia yang dikenal sebagai Muira puama atau kerap disebut 'potency wood' yang banyak terdapat di toko-toko obat.
b. Pengobatan pada Impotensi
- Perubahan gaya hidup
- Berkomunikasi dengan pasangan
- Perangkat Vacuum pump
- Terapi obat – suntikan, intra-urethral pellets, dan tablet
- Pengobatan alami - ginkgo biloba, ginseng, Muira puama. (bbc/rita) /kapanlagi

2.2    Gangguan Sistem Reproduksi Wanita
2.2.1    Kanker serviks
            Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
            Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).
            Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).
1)      Penyebab Kanker serviks
            Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan kanker.
2)      Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
·    Pendarahan setelah senggama/berhubungan
·    Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
·    Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
·    Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
·    Nyeri ketika berhubungan seksual.


3)      Cara mengobati kanker serviks
Pengobatan akan di buat oleh para ahli onkologi (dokter khusus dalam bidang kanker) untuk kanker serviks tergantung pada beberapa faktor, seperti stadium kanker (keparahan perubahan prekanker atau adanya perubahan kanker) factor individu wanita itu (misalnya, usia, apakah wanita itu menginginkan anak, kesehatan wanita secara keseluruhan, dan pengobatan sebelumnya jika ada. Onkologi akan melakukan pengobatan yang paling cocok dengan criteria kanker tersebut
a.       Bedah / Operasi
·         Cryosurgery adalah prosedur yang menghancurkan sel abnormal dengan melakukan pembekuan yang memakai nitrogen cair. Jenis operasi ini biasanya di lakukan untuk mengobati perubahan prekanker pada servick.
·         Pembedahan laser dengan menggunakan sinar energy tinggi untuk menghancurkan sel sel abnormal. Hal ini di lakukan untuk menghilangkan sel sel prakanker atau kanker. Operasi laser biasanya di gunakan ketika daerah yang terkena servick tidak dapat di capai dengan cryosurgery
·         Loop electrosurgical excision menggunakan elektroda lingkaran kawat halus untuk menghilangkan lesi yang terkena dampak. Hal ini di lakuakan dengan anastesi local
·         Histerektomi mengancu pada operasi pengangkatan rahim untuk mengobati kanker serviks invasive (menyebar lebih besar atau tumor). Ovarium, tuba falopi, kelenjar getah bening, dan bagian vagina, juga dapat di angkat pada saat yang sama.
Pembedahan untuk mengangkat rahim (histerektomi) biasanya digunakan untuk mengobati tahap awal kanker serviks. Sebuah histerektomi sederhana melibatkan pengangkatan kanker, serviks dan uterus. Histerektomi sederhana biasanya pilihan hanya jika kanker berada pada tahap yang sangat awal.
b.      Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini dapat diberikan secara eksternal dengan menggunakan radiasi sinar eksternal atau internal (brachytherapy) dengan menempatkan alat yang diisi dengan bahan radioaktif dekat leher rahim Anda.
c.       Kemoterapi
Kemoterapi dapat di gunakan dengan kombinasi terapi radiasi. Kemoterapi mengacu pada pengunaan satu atau lebih obat antikanker yang mencegah sel sel kanker tumbuh dan bereproduksi. Hal ini dapat di gunakan mengobati metatastase (menyebar ke organ lain) kanker dan tumor berulang.
4)      Pencegahan kanker serviks
Wanita dapat meminimalkan risiko mereka terkena kanker serviks dengan mengurangi resiko infeksi HPV. Virus ini paling sering di tularkan melalui kontak seksual dan hubungan seksual. Menahan diri dari kontak kelamin yang terinfeksi atau memakai kondom akan mengurangi resiko infeksi HPV. Penting untuk di catat bahwa kondom tidak 100% efektif karena mereka hanya melindungi daerah tertutup. Bentuk lain dari kontrasepsi pil KB, diafragma, dan intrauterine (IUD) tidak melindungi wanita terhadap infeksi HPV.
2.2.2    Vaginitis
            Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau jamur (Manuaba,2001)
            Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)
1)      Penyebab dari Vaginitis
a)      Jamur
         Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
b)      Bakteri
         Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
c)      Virus
         Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil
d)     Parasit
         Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.
2)      Tanda dan Gejala :
·    Pruritus vulvae
·    Nyeri vagina yang hebat
·    Disuria eksterna dan interna
·    Rash pada vulva
·    Eritematosa
·    Sekret khas seperti keju lembut.
·    Secret banyak dan bau busuk
·    Edema vulva
·    Vagina berbau busuk dan amis
·    Perdarahan pervaginam
·    Dispareunia
3)      Pengobatan Untuk Vaginitis
Vaginitis biasanya mudah untuk diobati. Jenis pengobatan biasanya tergantung pada:
·         penyebab vaginitis yang Anda miliki,
·         seberapa parah gejala Anda,
·         atau apakah Anda sedang hamil.
Untuk vaginitis yang disebabkan oleh vaginosis bakteri, infeksi jamur, atau trich, dokter mungkin meresepkan krim anti jamur, supositoria, tablet vagina, atau obat oral. Untuk vaginitis yang disebabkan oleh alergi atau iritasi, gejala biasanya hilang ketika Anda berhenti menggunakan zat atau benda yang menyebabkan iritasi. Anda mungkin juga membutuhkan krim untuk membantu menghilangkan jamur. Jika alergi Anda sangat parah, sebaiknya Anda memeriksakan segera ke dokter. Untuk vaginitis yang disebabkan oleh rendahnya tingkat estrogen, dokter mungkin meresepkan krim dengan estrogen di dalamnya atau memasukkan “cincin” vagina yang dapat melepaskan estrogen ke dalam tubuh Anda.
Ingat! vaginitis tidak dapat disembuhkan hanya dengan mandi air bersih atau membersihkan vagina dengan air. Bisa jadi itu menambahnya lebih parah. Tetapi menjaga kebersihan vagina secara rutin juga perlu, misalnya membersihkannya dengan air kemudian di keringkan dengan tisu tanpa bahan kimia.
Untuk memastikan pengobatan Anda bekerja dengan baik, sebaiknya Anda
·         Jangan gunakan obat orang lain meskipun memiliki masalah yang sama.
·         Jangan gunakan obat lama. Meskkipun belum melebihi tanggal kedaluwarsa, obat yang telah dibuka tutupnya akan cepat expired dan mungkin tidak dapat bekerja lagi, bahkan mungkin membuat infeksi lebih parah.
·         Gunakan seluruh resep Anda, bahkan jika gejala Anda telah berhenti karena kemungkinan infeksi dapat datang kembali.
·         Minum obat Anda secara teratur terutama saat periode menstruasi, karena beberapa infeksi vaginitis dapat tumbuh dengan cepat dalam aliran menstruasi.
·         Pastikan Anda sembuh total sebelum memutuskan untuk berhenti mengkonsoumsi obat Anda
Jika Anda merasa sudah menjalankan perawatan dengan benar, namun vaginitis masih belum sembuh juga, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter. Mungkin infeksi bukan disebabkan dari vaginitis melainkan infeksi yang lebih berbahaya seperti gonore dan klamidia, yang juga memiliki gejala sama dengan vaginitis. Vaginitis memang bukan penyakit yang berbahaya, namun membiarkannya menyebar dan tidak mengobatinya dapat menimbulkan masalah baru yang lebih berbahaya. Wanita hamil dengan viginitis BV(vaginosis bakteri) beresiko mengalami keguguran, terutama saat trisemester pertama. Selain itu viginitis BV juga menyebabkan kelahiran prematur, berat bayi rendah, dan penyakit radang panggul. Wanita dengan viginitis lebih rentan terhadap virus mematikan HIV.
4)      Apakah Vaginitis Dapat Menular Melalui Hubungan Seks?
Hal ini tergantung pada penyebab vaginitis tersebut. Vaginitis "Trich" sangat mudah menular saat berhubungan seks. Sedangkan viginitis BV(Bacterial Vaginosis) dan infeksi ragi tidak dapat menular saat berhubungan seks. Kontak langsung antar kelamin yang memiliki jamur dan bakteri memungkinkan terjadinya pertukaran jamur dan bakteri tersebut. Sering berganti-ganti pasangan seks juga lebih memudahkan jamur dan bakteri menyebar dan berkembang dalam organ seksual kita. Vaginitis yang disebabkan oleh iritasi, alergi, atau kurangnya estrogen tidak berpengaruh saat berhubungan seksual.
5)      Apa Yang Harus di Lakukan?
Jangan melakukan hubungan seks vagina atau berbagi cairan seksual. Vaginitis akan berkembang lebih cepat ketika vulva lembab. Maka untuk mencegahnya
·         Pastikan daerah sekitar vulva Anda sekering mungkin.
·         Cuci vulva Anda secara teratur dengan air dan sabun lembut tanpa deterjen.
·         Bilas dan keringkan secara menyeluruh setelah mencuci.
·         Gunakan handuk kering dan bersih untuk mengelapnya
·         Jangan menggunakan handuk yang telah dipakai orang lain.
·         Hindari duduk dengan pakaian renang yang basah.
·         Hindari apapun yang dapat membuat vagina Anda iritasi atau alergi.



2.2.3    Bartolinitis
            Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.
1)      Penyebab Bartolinitas
·   Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
·   Jamur : kandida albikan.
·   Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
·   Bakteri : neiseria gonore.
2)      Tanda/Gejala Bartolitis
·    Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.
·    Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
·    Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
·    Terdapat abses pada daerah kelamin
·    Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.
3)       Pencegahan
·         Hindari melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti pasangan, tak gampang mendeteksi sumber penularan bakteri. Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan pola seksual bebas.
·         Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
·         Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup bersih dan sehat : Konsumsi makanan sehat dan bergizi. Usahakan agar Anda terhindar dari kegemukan yang menyebabkan paha bergesek. Kondisi ini dapat menimbulkan luka, sehingga keadaan kulit di sekitar selangkangan menjadi panas dan lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.
·         Hindari mengenakan celana ketat, karena dapat memicu kelembapan. Pilih pakaian dalam dari bahan yang menyerap keringat agar daerah vital selalu kering.
·         Periksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu berkonsultasi dengan dokter kandungan sekalipun belum menikah. Karena keputihan dapat dialami semua perempuan.
·         Berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, ada penderita radang yang menggunakannya sebelum Anda.
·         Biasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan membasuh dari depan ke belakang.
·         Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner. Perempuan seringkali salah kaprah. Mereka merasa nyaman jika pakaian dalamnya bersih. Padahal penggunaan pantyliner dapat meningkatkan Kelembapan kulit di sekitar vagina.
·         Alat reproduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk melawan kuman yang merugikan kesehatan. Produk pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Sebaliknya jika digunakan berlebihan bisa berbahaya.
4)      Penanganan
·         Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan: antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis.

2.2.4    Kista Ovarium
            Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul  (Winkjosastro, et. all, 1999).
            Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).
            Kista  ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
1)      Panyebab Kista Ovarium
Gaya hidup tidak sehat.
·   Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
·   Zat tambahan pada makanan
·   Kurang olah raga
·   Terpapar denga polusi dan agen infeksius
·   Sering stress
Faktor genetik
            Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

2)      Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
·    menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
·    perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
·    nyeri saat bersenggama.
·    perdarahan.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
·    Gangguan haid
·    Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
·    Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
·     Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut :
·     Asites
·     Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati)
·     Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
·     Gangguan buang air besar dan kecil.
·     Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

2.3  PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / SEXUAL TRANSMITED DISEASE’s
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui perilaku seksual, seperti hubungan seksual, oral sex, dan anal sex. Penyebab dari penyakit menular seksual ada bermacam-macam yaitu : bakteri(contoh:sifilis, gonorrhea, Chlamydia), jamur (contoh :candidiasis), virus (contoh : HIV, herpes), dan parasit (contoh : scabies). Beberapa penyakit Menular seksual yang sering adalah :

1)        HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh. Penderita AIDS mudah diserang infeksi oportunistik (infeksi yang disebabkan oleh kuman yang pada keadaan sistem kekebalan tubuh normal tidak terjadi) dan kanker dan biasanya berakhir dengan kematian. HIV adalah sesorang yang telah terinfeksi viru HIV tetapi belum menunjukkan gejala-gejala klinis, masih tampak sehat dan seperti orang normal.
2)        GONORE
Gonore atau Gonorrhea (bahasa Inggris) atau kencing nanah adalah penyakit kelamin disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, yang dapat menyerang pria maupun wanita. Penyakit ini sangat menular terutama melalui hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan. Penyakit ini menyerang atau menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan (melalui oral seksual), dan bagian putih mata (konjungtiva), jika terkena mengenai mata. Pada wanita gejalanya adalah terasa nyeri sewaktu bak (buang air kecil) atau disebut drysurria, mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vaginal discharge), demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual. Jika tidak segera diobati akan menyebabkan kemandulan. Pada pria gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis (menurut wikipedia). Penyakit ini mengintai orang-orang yang melakukan nikah kontrak dengan bergonta-ganti pasangan sexual. Meskipun penyakit yang sangat mengerikan dan menular ini dapat diobati, pencegahan adalah langkah terbaik sebelum tertular. Pencegahan yang paling utama adalah tidak melakukan aktivitas sexual dengan bergonta-ganti pasangan
3)     HERPES KELAMIN
Herpes kelamin atau herpes genitalis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), penyakit ini sangat menular dan mengifeksi daerah kelamin. Gejala dari herpes disebut wabah. Dan biasanya muncul luka (bisul) di dekat daerah di mana virus telah memasuki tubuh. Mereka berubah menjadi lepuh, menjadi gatal dan menyakitkan, dan kemudian sembuh dan kemudian muncul kembali jika ada faktor pemicunya. Kadang-kadang orang tidak tahu bahwa mereka memiliki herpes karena mereka tidak menunjukkan gejala atau gejala sangat ringan. Penyakit ini dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan dan akan tetap akan bermukim didalam tubuh. Tetapi obat dapat membantu tubuh melawan virus dalam tubuh, dapat membantu mengurangi gejala, menurunkan wabah, dan menurunkan resiko penularan virus kepada orang lain. Herpes genitalis umumnya menyerang dan menyebabkan luka pada daerah genital Anda atau dubur, bokong, dan paha yang dapatkan dari berhubungan seks, bahkan seks oral yang terinfeksi virus ini. Virus dapat menyebar meskipun tidak ada luka/bisul. Bayi baru lahir juga dapat terinfeksi virus ini jika sang ibu mengidap penyakit yang mengerikan ini. Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.
4)        INFEKSI JAMUR atau Candidiasis
Genital/vulvovaginal candidiasis (VVC) atau disebut juga infeksi jamur, adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh jamur. Wanita dewasa lebih rentan terserang infeksi jamur, jika pertumbuhan jamur melebihi batas normal. Candida (jamur) selalu hadir dalam dan pada tubuh dalam jumlah kecil. Namun, ketika ketidakseimbangan terjadi, seperti ketika perubahan tingkat keasaman normal vagina atau ketika perubahan keseimbangan hormon, Candida dapat berkembang biak. Gejalanya pada wanita dapat berupa gatal pada kelamin, perasaan terbakar, keputihan. Jika pada pria biasanya ruam gatal pada penis. Gejala-gejala VVC serupa dengan banyak infeksi kelamin lainnya, sehingga sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika memiliki gejala-gejala tersebut. Infeksi jamur pada kelamin dapat disembuhkan dengan krim anti jamur.
Langkah untuk mencegah infeksi jamur pada vagina:
a)      Mengenakan pakaian dalam dari katun
b)      Menghindari ketat pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti nilon
c)      Gunakan kertas toilet putih nonparfum
d)     Menjaga kebersihan area genital
e)      Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk mengeringkan daerah genital
f)       Melepaskan pakaian renang yang basah sesegera mungkin setelah berenang
g)      Menggunakan pembalut yang bebas parfum
5)        SIFILIS
Sifilis atau syphilis adalah menyakit kelamin yang mengerikan berikutnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Menginfeksi daerah kelamin, bibir, mulut, atau anus baik pria maupun wanita. Sifilis adalah penyakit seksual yang sangat menular dari aktivitas kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi sifilis, pada proses kehamilan dari ibu ke banyinya, perilaku menyimpang (homoseksual), bergonta-ganti pasangan seksual dan orang yang terinfeksi HIV. Gejala atau tanda-tanda sifilis luka kecil, bulat, sakit, pada kelamin, anus atau mulut dan menyebabkan ruam pada tubuh, terutama pada telapak tangan atau telapak kaki. Kadang-kadang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di dekatnya. Banyak orang tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun, karena gejala ini bisa datang dan pergi. Dalam tahap/stadium yang parah sifilis dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi. Jika tidak ditangani dengan serius sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan, mati rasa, kebutaan, cacat lahir atau keguguran dan yang paling ekstrim dapat menyebabkan kematian.
6)      KLAMIDIA
Klamidia atau chlamydia (bahasa Inggris) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, yang disebut bacteria Chlamydia trachomatis. Penyakit ini menginfeksi pria maupun wanita melalui hubungan seksual yang terinfeksi bakteri tersebut. Penyakit ini memiliki gejala yang ringan, bahkan tidak disadari oleh si penderitanya, komplikasi yang serius dapat menyebabkan kerusakan permanen dan infertilitas. Gejala dari klamidia adalah keputihan yang abnormal, terasa nyeri seperti terbakar ketika berkemih, mungkin terasa nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung bawah, mual, demam, sakit ketika berhubungan seksual dan lain sebagainya. Jika pada pria gejalanya adalah cairan yang berlebihan pada penis, perasaan terbakar dan gatal pada sekitar pembukaan penis. Cara terbaik agar terhindar dari bakteri Chlamydia adalah menjauhkan diri dari kontak seksual yang terinfeksi bakteri tersebut, menjalankan hubungan yang sehat dengan pasangan (suami/istri) yang tidak terinfeksi, serta menjauhkan diri dari pergaulan yang mengarah kepada seks bebas
7)           KUTU KELAMIN DAN KUDIS
Penyakit kelamin menular selanjutnya adalah kutu kelamin dan kudis yang disebabkan oleh adanya parasit yang hidup di organ genital kita. Kutu kelamin adalah parasit yang hidup di rambut kemaluan, ukurannya sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan, tetapi mereka kadang-kadang dapat ditemukan pada rambut tubuh lainnya, seperti rambut di kaki, ketiak, kumis, jenggot, alis, atau bulu mata. Kutu kemaluan yang ditemukan di alis atau bulu mata anak-anak mungkin merupakan tanda paparan seksual atau pelecehan. Kutu ditemukan di kepala  umumnya kutu kepala, bukan kutu kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin. Pencegahan dengan menjaga kebersihan area genital, tidak melakukan seks bebas adalah langkah yang tepat agar terhindar dari kutu kelamin. Sedangkan kudis (scabies) adalah sejenis tungau yang bersembunyi ke dalam kulit di daerah kelamin, tangan, jari-jari dan rambut dada. Penyakit ini umumnya Anda diperoleh dari kontak seksual atau kontak fisik dengan orang lain yang terdapat kutu atau kudis di kelaminnya. Kutu kelamin dan kudis juga bisa berada di tempat tidur, pakaian, kursi toilet dan handuk yang terinfeksi. Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan gaya hidup higienis adalah satu cara agar terhindar dari kutu kelamin dan kudis (scabies).
8)        BISUL PADA ALAT KELAMIN
Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV) dapat muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit kelamin tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Bisul pada kelamin dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim.
9)        TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis. Seperti penyakit menular seksual lainnya, trikomoniasis juga menyerang area genital. Jika pada laki-laki parasit ini menginfeksi area uretra dan pada wanita vagina adalah tempat yang umum terinfeksi parasit ini. Pada wanita penyakit ini menunjukkan gejala keputihan yang tidak biasa, jika ini tidak segera ditangani maka trikomoniasis dapat meningkatkan resiko tertular HIV. Dan pada wanita hamil dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Trikomoniasis dapat disembuhkan dengan pengobatan resep dokter. Orang yang sedang dalam pengobatan trikomoniasis tidak diperbolehkan melakukan aktivitas seksual hingga perawatan selesai. Menjalani pola hidup yang sehat, menjaga kebersihan area vital, tidak melakukan seks bebas, adalah pencegahan terbaik daripada mengobati. Karena bukan tidak mungkin orang yang telah sembuh dari trikomoniasis dapat terserang penyakit ini lagi atau dengan kata lain orang masih bisa rentan terhadap infeksi ulang.
10)      PID
Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau dalam bahasa Indonesia-nya adalah penyakit radang panggul yaitu istilah untuk radang rahim, saluran tuba atau ovarium yang berkembang menjadi luka parut dengan perlengketan jaringan atau organ didekatnya. PID dapat disebabkan oleh virus, jamur dan parasit, namun kasus yang paling banyak ditemui adalah disebabkan oleh infeksi bakteri. PID hanya menyerang pada kaum wanita, dan dapat menyebabkan kemandulan. Gejala yang umum terjadi adalah keputihan, rasa nyeri saat BAK, nyeri perut atau panggul, sakit saat hubungan seksual atau pendarahan pada siklus menstruasi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik. Segera periksa ke dokter jika anda menemukan gejala itu. Pengobatan yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi termasuk kerusakan permanen pada organ reproduksi wanita.

2.4  GANGGUAN HAID
2.4.1 HAID
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus.Panjang siklus haid yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari.Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari,pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari,pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari.Jadi,sebenarnya panjang siklus haid 28 hari itu tidak sering dijumpai.Kira-kira 97% wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari.Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur,biasanya siklusnya tidak berovulasi (anovulatoar).
Lama haid biasanya antara 3-5 hari,ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit,dan ada yang sampai 7-8 hari.Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetap.Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ±16 cc.Pada wanuta yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak.Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik.
Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala-gejala pada waktu haid,tetapi sebagian kecil merasa merasa  berat dipanggul atau merasa nyeri (disminorea).Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi,yaitu antara 10-116 tahun,tetapi rata-ratanya 12,5 tahun.Menarche terjadi  di tengah-tengah masa puberta ,yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa.Sesudah memasuki  masa pubertas,wanita memasuki masa reproduksi,yaitu masa dimana ia dapat memperoleh keturunan.Masa reproduksi ini berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa mati haid atau baki (menopause).
  
2.4.2 JENIS GANGGUAN MENSTRUASI/HAID
Perempuan dapat memiliki berbagai masalah dengan menstruasi/haid mereka. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan.
Pola haid boleh saja tidak teratur, tetapi jika jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, atau jika haid berlangsung lebih dari 10 hari maka Anda harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya.
1)      Amenore
Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).
·         Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau masalah pertumbuhan.
·         Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas  gonadotropin (pengatur siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.
2)      Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.
Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan:
·                     Payudara menjadi lembut dan bengkak
·                     Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing)
·                     Tidak tertarik seks (libido menurun)
·                     Jerawat berkala
·                     Perut kembung atau kram
·                     Sakit kepala atau sakit persendian
·                     Sulit tidur
·                     Sulit buang air besar (BAB)
3)      Dismenore
Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua, dismenore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat penghilang nyeri/anti inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa sakit.
Bila nyeri menstruasi tidak hilang dengan obat pereda nyeri, maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder yang disebabkan penyakit tertentu.
4)      Menoragia
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah.Menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.
5)      Perdarahan Abnormal
Perdarahan vagina abnormal (di luar menstruasi ) antara lain:
·                     Pendarahan di antara periode menstruasi
·                     Pendarahan setelah berhubungan seks
·                     Perdarahan setelah menopause
Perdarahan abnormal disebabkan  banyak hal. Dokter Anda mungkin memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum dalam kelompok usia Anda. Masalah serius seperti fibroid uterus, polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
Baik pada remaja maupun wanita menjelang menopause, perubahan hormon dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.

2.4.3  Siklus menstruasi
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase:
1)      Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2)      Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3)      Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
·         Perubahan Periode Menstruasi
·         Perubahan Lendir Servik
·         Perubahan Suhu Basal Tubuh

4)      Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteronsehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
2.4.4  Tanda dan gejala
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:
·         Perut terasa mulas, mual dan panas.
·         Terasa nyeri saat buang air kecil.
·         Tubuh tidak fit.
·         Demam.
·         Sakit kepala dan pusing.
·         Keputihan.
·         Radang pada vagina.
·         Gatal-gatal pada kulit.
·         Emosi meningkat.
·         Nyeri dan bengkak pada payudara.
·         Bau badan tidak sedap.
2.4.5  Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
a)      Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
b)      Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
c)      Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
d)     Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus.
e)      Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
f)       Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

2.5  PENYAKIT RADANG PANGGUL (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
Penyakit Radang Panggul atau Pelvic Inflammatory Disesase (PID) merupakan istilah yang merujuk pada suatu infeksi pada uterus (rahim), tuba fallopii (suatu saluran yang membawa sel telur dari ovarium ke uterus), dan organ reproduksi lainnya. Penyakit ini merupakan komplikasi yang umum terjadi pada penyakit-penyakit menular seksual (Sexually Transmitted Disease/STDs), utamanya yang disebabkan oleh chlamydia dan gonorrhea.PID dapat merusak tuba fallopii dan jaringan yang dekat dengan uterus dan ovarium.
Berdasarkan data epidemiologis yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat (tahun 2008) disebutkan bahwa lebih dari 1 juta wanita pernah mengalami episode PID akut dalam kehidupannya. Dan lebih dari 100.000 wanita menjadi infertil setiap tahunnya karena PID dan proporsi yang semakin besar dari kejadian kehamilan ektopik setiap tahunnya terkait dengan dampak lanjutan dari PID yang tidak tertangani dengan baik.
2.5.1   Penyebab PID (Pelvic Inflammatory Disesase)
Pelvic Inflammatory Disesase ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, penyebab lainnya yang lebih jarang terjadi adalah: aktinomikosis (infeksi jamur), skistosomiasis (infeksi parasit), tuberkulosis, dan penyuntikan zat warna pada pemeriksaan rontgen khusus.
2.5.2   Faktor Resiko PID
Wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun berisiko tinggi untuk mendapat penyakit radang panggul. Hal ini disebabkan wanita muda berkecenderungan untuk berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan seksual tidak aman dibandingkan wanita berumur.Faktor lainnya yang berkaitan dengan usia adalah lendir servikal (leher rahim). Lendir servikal yang tebal dapat melindungi masuknya bakteri melalui serviks (seperti gonorea), namun wanita muda dan remaja cenderung memiliki lendir yang tipis sehingga tidak dapat memproteksi masuknya bakteri.
2.5.3    Tanda dan Gejala PID
Keluhan yang dirasakan pasien yang menderita PID biasanya beragam. Mulai dari tidak ada keluhan, sampai dengan keluhan yang sangat berat. Keluhan keluhan tersebut dapat berupa demam, keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi,dan bau yang abnormal, timbul bercak-bercak kemerahan di celana dalam, nyeri senggama, nyeri saat buang air kecil, menstruasi yang tidak teratur, kram perut saat menstruasi, terjadi perdarahan hebat saat menstruasi, nyeri pada daerah perut bawah dan dapat memburuk jika disertai mual muntah, serta kelelahan yang disertai dengan nafsu makan yang berkurang. Nyeri yang mendadak pada perut bagian bawah dapat terjadi jika abses pecah, di mana daerah nyeri tersebut mulai dari daerah sekitar abses yang pecah menjalar ke seluruh dinding perut yang mengakibatkan peritonitis generalisata.Juga dapat ditemukan anemia pada abses pelvik yang telah berlangsung beberapa minggu.
2.5.4   Pengobatan PID
Pelvic Inflammatory Disesase dapat diobati dengan beberapa macam antibiotika.Namun pemberian antibiotika ini tidak sepenuhnya mengembalikan kondisi pasien apabila telah terjadi kerusakan pada organ reproduksi wanita ini. Karena sulitnya untuk mengidentifikasi organisme yang menyerang organ reproduksi internal dan juga kemungkinan lebih dari satu organisme sebagai penyebab PID, maka PID biasanya diobati dengan sedikitnya dua macam antibiotika yang memiliki efektivitas yang baik di dalam mematikan organisme penyebab tersebut. Antibiotika ini dapat diberikan secara oral maupun secara injeksi. Antibiotika yang dapat digunakan antara lain: ofloxacin, metronidazole, dan doxycycline. Di mana lamanya pengobatan biasanya ± 14 hari.
2.5.5    Pencegahan PID
Untuk mencegah STDs (Sexually Transmitted Disease) adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual berganti pasangan atau setia pada pasangannya yang telah dikenalnya betul serta pernah menjalani skrining test STDs. Kondom pria yang mengandung latex, yang digunakan dengan benar dan berkelanjutan, dapat menurunkan resiko terinfeksi chlamydia dan gonorrhea. CDC merekomendasikan pemeriksaan chlamydia kepada seluruh wanita berusia 25 tahun atau kurang yang telah aktif secara seksual ataupun kepada wanita yang lebih tua dengan resiko menderita infeksi chlamydia (mereka yang memiliki pasangan baru atau melakukan hubungan multipartner), serta kepada seluruh wanita hamil.

2.6  Unwanted pregnancy dan aborsi
2.6.1   Unwanted pregnancy (kehamilan yang tidak diinginkan)
Unwanted pregnancy atau dikenal sebagai kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu kehamilan. Kehamilan ini bisa merupakan akibat suatu prilaku seksual/hubungan seksual baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
1)      Faktor Penyebab Unwanted Pregnancy
     a)      Kehamilan Akibat Perkosaan 
Perkosaan merupakan peristiwa yang traumatis dan meninggalkan aib pada perempuan yang diperkosa. Dampak psikologis dari perkosan ini cukup dalam dan akan menetap seumur hidup, jika perkosaan juga mengakibatkan kehamilan, aib itu tidak hanya akan dialami oleh si korban saja tetapi juga seluruh keluarganya. Seandainya kehamilan itu diteruskan, maka anak yang dilahirkan kelak yang akan mengalami tekanan sosial baik dari keluarga orang tuanya sendiri maupun dari masyarakat sekitarnya. Bahkan ibunya sendiri mungkin akan melihat anak itu sebagai penjelmaan laki-laki yang memperkosanya atau mungkin juga menjadi sasaran balas dendam yang sebenarnya ia tujukan kepada laki- laki  yang memperkosanya.
     b)      Kehamilan Pada Saat yang Tidak Diharapkan
Hal ini dapat terjadi pada pekerjaan wanita yang sudah terlanjur menandatangani kontrak bahwa selama beberapa waktu setelah bekerja ia tidak boleh hamil. Hal semacam itu dapat juga terjadi pada mereka yang masih meneruskan sekolah atau mereka yang belum ingin hamil lagi atas alasan-alasan yang sah, misalnya karena alasan anak yang terdahulu belum lagi berusia 1 tahun atau alasan tidak ingin punya anak lagi atau juga karena kesehatan ibu yang lemah.       
     c)      Kehamilan yang Terjadi Akibat Hubungan Seksual Diluar Nikah
Hubungan sex di luar ikatan perkawinan, menurut norma sosial dan masyarakat serta agama dianggap buruk. Dalam masyarakat yang lebih modern pun, hubungan sex di luar nikah dan terus berlangsung perbuatan semacam itu, membuat kehamilan yang terjadi sebenarnya bukan merupakan kehamilan yang diinginkan.
d)     Alasan karir atau masih sekolah ( karena kehamilan dan konsekuensi lainnya yang dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar
     e)      Persoalan Ekonomi ( biaya untuk melahirkan dan membesarkan anak )
f)       Kegagalan Kontrasepsi
2)      Dampak Unwanted Pregnancy
Bermula dari hubungan seks pranikah atau seks bebas adalah terjadi kehamilan yangtidak diharapkan (KTD). Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh remaja, yaitu mempertahankan kehamilan dan mengakhiri kehamilan (aborsi). Semua tindakan tersebut membawa dampak baik fisik, psikis, sosial dan ekonomi.
a)        Risiko Fisik
        Kehamilan pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam persalinan seperti perdarahan, bahkan bisa sampai pada kematian
b)         Risiko Psikis atau Psikologis
        Ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya atau mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau mau menikah, hal ini juga bisa  mengakibatkan perkawinan bermasalah dan penuh konflik karena sama-sama belum dewasa dan siap memikul tanggungjawab sebagai orang tua.
        Selain itu pasangan muda terutama pihak perempuan akan dibantu oleh berbagai perasaan tidak nyaman seperti dihanyui rasa malu terus-menerus, rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, psikis dan lain-lain. Bila tidak ditangani dengan baik, maka perasaan tersebut bisa menjadi gangguan kejiwaan yang lebih parah.
c)         Risiko sosial
        Salah satu risiko sosial adalah berhenti/putus sekolah atau kemauan sendiri dikarenakan rasa malu atau cuti melahirkan. Kemungkinan lain dikeluarkan dari sekolah. Hingga saat ini masih banyak sekolah yang tidak mentolerir siswi yanh hamil. Risiko sosial lain adalah menjadi obyek pembicaraan, kehilangan masa remaja yang seharusnya dinikmati dan di anggap buruk karena melahirkan anak di luar nikah. Di Indonesia, melahirkan anak diluar nikah masih sering menjadi beban orang tua.
d)       Risiko ekonomi
       Merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar.

2.6.2   Aborsi
Aborsi adalah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

1)      Dampak dari Aborsi
Banyak remaja memilih untuk mengakhiri kehamilan bila hamil. Jika di negara maju yang melegalkan aborsi, bila dilakukan secara aman oleh dokter atau bidan berpengalaman. Di negara kita lebih sering dilakkukan dengan cara tidak aman bahkan tidak lazim oleh dukun aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara fisik, psikis dan sosial terutama bila dilakukan secara tidak aman.
a.  Risiko Fisik
Perdarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu risiko aborsi. Aborsi yang berulang selain bisa mengakibatkan komplikasi juga bisa menyebabkan kematian. Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa mengakibatkan kematian.
b.  Risiko Psikis
Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan-perasaan takut, panik, tertekan atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena bersalah, atau dosa akibat aborsi bisa berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi juga sering  kehilangan kepercayaan diri.
c.   Risiko Sosial
Ketergantungan pada pasangan sering kali menjadi lebih besar karena perempuan merasa tidak perawan, pernah mengalami KTD atau aborsi. Selanjutnya remaja perempuan lebih sulit menolak ajakan seksual pasangannya. Risiko lain adalah pendidikan menjadi terputus atau masa depan terganggu.
d.  Risiko ekonomi
Biaya aborsi cukup tinggi. Bila terjadi komplikasi maka biaya akan semakin tinggi.


2)      Penangan dan Pencegahan
a)   Unwanted pregnancy dapat dicegah dengan beberapa hal, yaitu
·         Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
·         Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti berolahraga, seni, dan keagamaan.
·         Menghindari perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton vidio porno.
b)   Saat menemukan kasus unwanted pregnancy, sebagai petugas kesehatan harus :
·         Bersikap bersahabat dengan remaja
·         Memberikan konseling pada remaja dan keluarganya
·         Apabila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar yang terbaik dan apabila belum bisa terselesaikan supaya dikonsultasikan pada dokter ahli
·         Memberikan alternatif penyelesaian masalah apabila terjadi kehamilan pada remaja yaitu:
-                      Diselesaikan secara kekeluargaan
-                      Segera menikah
-                      Konseling kehamilan, persalinan dan keluarga berencana
-                      Pemeriksaan kehamilan sesuai standar
-                      Bila ada gangguan kejiwaan, rujuk ke psikiater
-                      Bila ada risiko tinggi kehamilan, rujuk ke SpOG
-                      Bila tidak terselesaikan dengan menikah, anjurkan pada keluarga supaya menerima dengan bai
-                      Bila ingin melakukan aborsi, berikan konseling risiko aborsi
·         Menangani sesegera mungkin jika terjadi komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin
·         Memberikan bimbingan dan konseling pada ibu hamil
·         Memberikan pendidikan ex education sedini mungkin pada WUS.
·         Memberikan penyuluhan pada orangtua untuk lebih memperhatikan pergaulan putra putri mereka

0 komentar:

Posting Komentar